Jangan Pilih Caleg Poligami: LHO, EMANGNYA KENAPA??

p4080032

*Poligami: Keluarga Di Zhalimi,

Bangsa Apalagi…

Tolak Caleg dan Partai Pendukung Poligami*

 

Tulisan kali ini Mengenai kampanye gelap agar tidak milih caleg poligami atau yang berasal dari partai yang mendukung poligami, dsb. dasar aneh. Coba teman-teman lihat foto yg saya ambil diatas. Foto itu merupakan stiker yang ditempel sembarang di dalam angkot. Saya terbelalak ketika pertama melihatnya. Lho, kenapa ini? Maksudnya apa? Emang kenapa sama poligami? Benarkah praktek poligami menzholimi? Lebih zholim mana sebenarnya antara poligami dan selingkuh??

 

Sudah sejak 2 minggu lalu sebenarnya saya ingin menulis ini. Namun sayang, memang ide-ide dalam pikiran harus mengantri, menunggu giliran untuk dikeluarkan dalam tempat yang nyaman di atas kertas. Ya, baiklah tidak usah panjang lebar prolognya. Langsung saja ke topik utama.

 

Entah kenapa, topik jahatnya poligami muncul lagi. Saya heran dengan ini. Sebegitu ngerikah para feminis itu? para aktivis perempuan itu? ngeri dengan praktek poligami yang diisukan menzholimi keluarga dan merugikan perempuan. Bahkan saking ngerinya isu ini diangkat hingga ke panggung pemilu 2009. sampai-sampai ada caleg yang mempromosikan bahwa dirinya tidak poligami di sebuah iklan tv supaya bisa dipilih. Iya mungkin dia tidak poligami, tapi selingkuh. Lebih zholim selingkuh kan? *weits dil, jangan suudzon!*

 

Di sebuah Koran berbahasa Inggris, Jakarta Globe (Saturday/Sunday, march 28/29, 2009), spot news mengenai feminis yang mengeluarkan data caleg yang berpoligami pun ditulis. Untuk apa sampai mengeluarkan data seperti itu? seperti tidak ada yang diurus saja. Alasan mereka sih, dalam news tersebut, “we do not want to tarnish their (candidate) image, we just want the voters to know, their background. It’s up to the voters whether to cast for them or not”. Artinya, “kami tidak bermaksud mencoreng nama mereka, kami hanya ingin para pemilih tau latar belakang mereka. Selebihnya terserah pemilih, mau memilih mereka atau tidak”. Tapi ya tetap saja, kurang kerjaan.

 

Kenapa saya bilang kurang kerjaan, karena poligami itu sudah jelas hukumnya yakni: dibolehkan! Jika mereka paham Islam, pasti mereka mengerti dan paham soal ini. Kenapa hukum yang sudah jelas ini harus diprotes lagi? Poligami itu tidak menzholimi, malah mungkin menjadi solusi bagi dunia ini dimana jumlah wanita lebih banyak daripada pria. Tapi tentu saja poligami pun tidak bisa dilakukan sembarang orang. Jika seorang merasa bisa berlaku adil, maka dibolehkan menikahi perempuan lebih dari satu hingga empat. Sebab Allah dalam firmannya QS. An-Nisa: 3,

 

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

 

Jika dibaca dan dipahami dengan baik, kita bisa melihat bahwa Allah membolehkan berpoligami jika memang ia adil terhadap hak-hak istri yang dinikahinya. Namun memang jika tidak mampu, dianjurkan untuk menikahi seorang istri saja. Karena jika tidak mencukupi syarat berpoligami, maka akan menjadi perbuatan yang aniaya.

 

Jadi begitu, poligami tidak menzhalimi. Namun entah mengapa, SELINGKUH lebih dianggap fair dari pada POLIGAMI. Seharusnya para feminis itu mengkampanyekan untuk TIDAK MEMILIH CALEG YANG SELINGKUH, YANG SUKA MELECEHKAN PEREMPUAN, YANG SUKA MAIN PEREMPUAN. Begitu lebih fair. Karena, sekali lagi poligami jelas hukumnya, karena ia memang merupakan hukum yang berasal dari Allah Swt.

 

Wallahua’lam

 

Thx to:

Allah Swt & Alquran Al Karim

Artikel: Menafsir Ayat Poligami

4 thoughts on “Jangan Pilih Caleg Poligami: LHO, EMANGNYA KENAPA??

  1. Poligami tidak pernah dilarang dalam agama-agama samawi … yang diharamkan dengan keras adalah perzinahan … Sama sekali tidak ada korelasi antara caleg berpoligami dengan korupsi … itu tergantung iman si-caleg sendiri … Tulisan seperti itu sebenarnya cuma kampanye hitam yang dilakukan untuk menjegal partai tertentu … yang justru lebih Islami …

    Sebenarnya … akan lebih relevan jika mengkaitkan caleg yang tukang zinah dengan korupsi … lebih terlihat korelasinya … Orang seperti ini … kalo baru liat goyang dangdut ala Dewi Persik … udah kelojotan … lupa diri dan bablas ngeluarin duit cuma buat nyawer si pedangdut erotis … Gimana kalo sampai bener-bener melakukan zinah secara sexual) … ???

    dhila:
    ada bahkan yg seperti itu. ada kasusnya. klo ga salah ada seorang anggota dewan yg dituntut staf ahlinya (perempuan muda) krn berkali2 menyetubuhinya. *saya lupa kasus sapa ini. tp yg jelas kasus ini cukup santer*. astaghfirullah…

  2. Astaghfirullah…
    Begitulah kita umat Islam selalu menjadi bulan-bulanan aja terutama oleh orang-orang yang hanya menyembah Allah dengan tidak Ikhlas, saya jadi ingat ayat berikut
    Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. [QS 22:11]

  3. As Wr Wbrth

    Polemik polygami telah merekah ke setiap lini kehidupan; namun jika kita secara bijak mengamati An-Nisa 3 plus An-Nisa 129, jelas di sana bahwa “kebolehan ini” cuma dalam keadaan darurat saja; karena Alah ‘azzawajala telah memperingatkan kepada kita semua bahwa “secara utuh” (nuraniyyah+badaniyyah), alangkah sulit manusa akan mampu berbuat adil! Jadi, keadilan dalam berpolygami ini bukan cuma “dalam hal” pembagian materi saja, namun juga keadilan perasaan (kasih-sayang) kepada wanita yang dinikahi! (pada kenyataannya jarang sekali berhasil diamalkan). Jadi…..”keutamaan” berpolygami ini jangan sekali-kali dikaitkan secara murah-meriah dengan ….daripada “maksiat”, atau nyeleweng dan sebagainya; sebab yang berpolygamipun nyatanya tak sedikit yang “nyeleweng” kepada wanita-wanita yang tidak dinikahinya (padahal isterinya sudah empat). Jadi, setiap yang dilakukan oleh Rasulullah saw, mohon tidak dianggap sebagai “anjuran” , namun sekedar kebolehan-kebolehan yang sikonnya “darurat” saja! Oleh sebab itu setiap yang dilakukan oleh Nabi saw, mohon tidak dianggap “sunnah” yang bagus kita contoh. Apalagi jika yang kita nikahi itu wanita-wanita “moher” sekedar buat melampiaskan nafsu birahi belaka!

    Dan jika setiap yang dialami atau dilakukan Nabi saw itu kita anggap Sunnah, Isra’-Mi’raj juga
    sunnah dong. Dan hal ini jelas tak mungkin kita contoh seperti apa yang dialami Nabi Suci tersebut! Paling-paling kita dapat mengambil manfaat dari signal-signal metafornya saja1

    Marilah kita berlatih untuk bijak dan berjembar jiwa, dengan kebijaksanaan yang senantiasa memiliki dasar akhlak Sang Nabi saw yang begitu indah!

    Mohon maaf jika komentar ini akan menusuk hati seseorang!
    Was war Wbrkth

    Dedy Suardi

  4. Syarat berpoligami memang sangat berat … namun hal tersebut tidak dapat menutupi fakta bahwa Allah tidak mengharamkan poligami … Jadi mengapa poligami harus dianggap sebagai kejahatan … ??? … Jika ada orang yang tidak mampu memenuhi persyaratan dalam melakukan poligami tapi ngotot melakukannya … itu kan dosanya sendiri … Menurut saya … itu nggak beda jauh dengan orang yang menikah monogami tapi tidak mampu menjaga kesucian pernikahannya tersebut … Jadi masalahnya bukan di monogami ato poligaminya … tapi pada orang-orang yang melaksanakannya … tul nggak … ??? … 😀

Tinggalkan komentar