Merayakan Ultah di Lantai Kereta

Ulang tahun bukanlah sesuatu hal yang spesial jika tidak ada niat baik dari pribadi kita untuk menjadi lebih baik. Dan tidak akan pernah menjadi spesial jika tidak ada yang mendoakan diri kita. Karena dengan hal itu kita merasa masih banyak orang baik hati yang sayang dengan kita. -dhila13

U20C Locomotive Idle at Semarang Tawang Statio...

Image via Wikipedia

Pernah teman-teman merayakan ulang tahun dalam kondisi terdampar di lantai kereta? Beralaskan koran dengan angin dingin menusuk-nusuk tulang. Pastinya ada yang pernah ya? 🙂 Well, hal tersebut pun baru saja saya rasakan semalam tadi di Kereta Senja Utama Semarang – Jakarta, tepat pada puncak arus balik yang padat. Menjelang hari dan jam dimana saya dilahirkan 24 tahun lalu, saya sedang tidur tak nyenyak diatas koran di lorong kereta yang dipadati manusia yang ingin balik ke Jakarta dari kampungnya masing-masing.

Saya dilahirkan pada pukul 1:00 dini hari di hari Sabtu (kayaknya sih wage deh hehe), 5 September 1987 / 10 Muharram 1408 H. Dan 5 September di tahun-tahun berikutnya, tidak ada hal terlalu spesial yang terulang. Ayah tidak pernah membiasakan kami untuk merayakan ulang tahun. Tapi orang-orang sekitar saya sangat baik dengan memberi ucapan dan doa agar saya bisa menjadi insan yang lebih baik di usia yang semakin bertambah ini.

Well, bloggers, pengalaman semalam tadi tidur di lantai kereta yang dingin dan kotor memang bukan hal yang menyenangkan. Tetapi bagi saya itu adalah pengalaman yang menarik. Belajar Prihatin mungkin istilah yang tepat. Semoga dengan hari dimana umur saya semakin bertambah ini, saya semakin bisa bersyukur dan berbuat baik kepada sesama dengan tulus ikhlas. Aamiin!

NB: Apakah ada bloggers juga yang ultah di 5 September ini? Untuk siapapun itu yang juga berulang tahun pada tanggal yang sama sekarang ini, saya ucapkan doa yang indah untuk kalian agar menjadi insan yang lebih baik lagi. 😉

Dafa dan Dua Bendera

Sore sudah beranjak di sebuah pameran pendidikan di Jakarta ketika itu. Saya menatap sekeliling sambil tetap berada di salah satu booth. Cukup banyak yang hadir dan memenuhi ruangan besar yang terdiri atas booth dari berbagai universitas dan pusat pendidikan luar negeri. Kebanyakan mereka adalah siswa SMA internasional yang datang bersama orang tuanya serta para mahasiswa yang berburu beasiswa dari institusi pendidikan di luar negeri. Dalam keadaan ramai itu tiba-tiba lampu meredup dan mati. Kegelapan langsung menyelimuti pandangan hadirin yang sedang ada disana. Kaget. Tetapi dalam keributan kecil itu, ada sosok anak laki-laki yang memamerkan senyum dan cengirannya. Awalnya kami tidak mengerti tapi lama-lama kami tahu kalau anak kecil itulah yang menjadi penyebab gelapnya ruangan pameran itu. Dia dengan kenakalan kecilnya mengubah kontak lampu untuk posisi off.

Tidak kapok dengan ulahnya yang sempat membuat heboh, si anak kecil chubby dengan kacamata tadi pun kembali berbuat ulah. Dia berlari mengelilingi booth yang ada dan sesekali bermain dengan properti yang ada di pameran. Properti yang sangat ia senangi adalah dua buah bendera (Indonesia – Amerika Serikat) yang disematkan dalam satu tempat. Properti tersebut berada di booth tempat saya berada. Ia tampak senang membawa bendera-bendera itu sambil sesekali memainkannya di satu sisi meja. Karena khawatir kehilangan properti dua bendera kecil tersebut, salah satu teman saya dengan sangat sopan meminta kembali benda itu untuk disimpan di meja kami. Namun si gendut kecil kacamata ini tetap tidak bergeming dan kembali mencari dimana kami menyembunyikan dua bendera itu. Padahal orang tuanya juga beberapa orang lain sudah mengingatkan untuk tidak mengambil apapun yang bukan miliknya.

Keributan kecil soal bendera hilang sebentar. Si gendut bersama orang tuanya sudah tidak terlihat di sekitar kami. Saya pun bernafas lega karena tidak perlu lagi main petak umpet menyembunyikan bendera-bendera itu. Tapi ternyata kelegaan saya tidak berlangsung lama. Tiba-tiba dari sisi kanan saya, si jahil menggemaskan ini sudah tampak lagi dan segera tangannya mencari-cari benda favoritnya itu. Akhirnya saya pun kembali adu strategi dan kecepatan dengan anak itu. Hingga akhirnya saya mengeluarkan jurus andalan.

Di: Duuh, ade… Nama kamu siapa sih?
Da: Dafa
Di: Dafa mau ga di-foto?
Da: Mau!! Aku kadang suka d-foto.
Di: Oke, sebentar ya, kakak ambil hp dulu. (sambil pelan-pelan menyembunyikan bendera di tempat yang aman). Naah, siap ya. 1-2-3..! Nih, udah jadi.
Da: Lihat. Waah, bagus gambarnya.
Di: Iya, bagus. Namanya Dafa siapa?
Da: Muhammad Zulfikar.
Di: Muhammad Zulfikar Dafa. Bagus namanya..
Da: Salah.. kebalik. Dafa Muhammad Zulfikar.
Di: Oo, iya deh, Dafa Muhammad Zulfikar.
Da: iya, gitu. Eh, udah dulu ah. Udah dateng tuh. (terlihat orang tua Dafa menghampiri booth kami sambil tersenyum).

Fiuh, akhirnya selesai juga bermain umpet-umpetan bendera dengan si kecil Dafa. Merepotkan namun agak menyenangkan. :mrgreen:

Laki-Laki Silahkan Duduk, Perempuan Silahkan Berdiri

Transportasi merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi masyarakat khususnya warga Jakarta. Meskipun bus atau angkutan umum yang dioperasikan sudah tua, usang, tak layak, namun warga tetap bergantung pada keberadaan transportasi. Ditambah lagi situasi bus yang selalu penuh dan jalanan yang macet sehingga membuat suasana semakin tak nyaman. Dan lagi-lagi warga tak punya banyak pilihan.

Seperti yang saya ungkapkan diatas, suasana dalam angkutan umum selalu tidak nyaman, apalagi jika kondisinya sedang dalam keadaan penuh dan berdesak-desakkan. Jika hal ini sudah terjadi maka para penumpang hanya bisa pasrah menunggu hingga sampai ke tempat tujuan. Tetapi biasanya, kalau sudah begini ada beberapa tipe penumpang yang dirugikan; perempuan, lansia, ibu hamil, anak-anak. Biasanya, para penumpang menjadi lebih egois untuk urusan angkutan umum. Kebanyakan mereka memikirkan dirinya sendiri, apakah saya dapat tempat duduk, nyamankan kursinya untuk saya, dsb. Mereka jarang berpikir untuk menyerahkan tempat duduknya jika datang penumpang yang termasuk dalam daftar dipersilahkan duduk. Dan ternyata kebanyakan yang egois ini adalah laki-laki. No offense ya, alias bukan maksud menyalahkan atau menuduh atau menyudutkan, namun fakta yang sering saya lihat seperti itu. Bisa lihat foto yang saya ambil di transjakarta tadi sore (23/6) dibawah ini:

P23-06-10_17-11 Baca lebih lanjut

Saya dan Si Cantik Clardia

P13-06-10_10-14 Baru beberapa meter bus kami meninggalkan vila, kami dikejutkan dengan salah satu pemberitahuan dari senior bahwa kami akan mampir ke Camp tempat barak TNI dan kavaleri berkuda berada. Bus pun berbelok ke tempat yang dimaksud dan berjalan dengan kecepatan normal menuju padang rumput penuh kuda yang sedang dilepas dan tempat permainan outbond, flying fox, paint ball dan jenis permainan alam lainnya berada. Sepanjang perjalanan, kami melewati barak-barak TNI AD dan melihat pemandangan berbukit-bukit yang sangat indah. Kami takjub. Saya bergumam kagum, penuh pesona. Baca lebih lanjut