Siapa yang Menjadi Imam?

Catatan: Postingan ini bukanlah tentang siapa Imam yang akan memimpin pada akhir zaman, Imam Mahdi, Imam Ahlul Bait. Ini hanyalah postingan biasa mengenai dua anak kecil yang sedang berdialog tentang Imam dalam sholat berjama’ah. Mohon maaf jika ada blogger yang berpikir jauh tentang postingan saya kali ini. #nomention :mrgreen: #gajelas

Suatu hari di waktu shubuh. Usai sholat shubuh munfarid (sholat yang dilakukan sendiri) saya bergegas menyantap sarapan pagi yang selalu sederhana karena hanya setangkup roti dan air putih (info #gapenting: saya kurang suka minum susu). Meski saya cukup konsentrasi untuk sarapan, namun telinga saya masih bisa menguasai keadaan dengan menangkap suara-suara yang ada di sekitar saya. Ketika itu saya melihat dua adik saya yang masih kecil (info #gapenting: saya masih memiliki dua adik kecil, (Hilma, Kelas 2 SDIT) dan (Lu’Lu, Kelas 0 besar TKIT)) basah dengan air wudhu dan bersiap dengan mukena mereka yang warna-warni. Dan mereka pun siap melakukan sholat bersama. Sebelum sholat terjadilah dialog cerdas antar mereka.

Hilma: “Ayo Lu, cepet iqomah. Aku imam sholatnya.”

Lu’lu: “Iih, ga bisa perempuan jadi imam. Harus ada bapak (laki-laki)”

Hilma: “Ga apa-apa Lu’lu. Perempuan juga bisa kok jadi imam.”

Lu’lu: “Ga bisa Hilma.”

Hilma: “Kamu belum belajar sih. Sini aku tunjukkin buku pelajaranku.”

Hilma mengajak adiknya menuju meja belajarnya. Ia mengambil salah satu buku pelajaran, membuka suatu halaman dan menunjukkannya kepada Lu’lu.

Hilma: “Nih, baca paragraf yang ini. Perempuan bisa jadi imam sholat berjama’ah kalau tidak ada laki-laki.”

Lu’lu membaca ulang terpatah-patah (berhubung dia belum terlalu lancar membaca) dan mengangguk pelan. Tetapi ia tetap ngotot kalau harus ada laki-laki sehingga mereka bisa sholat berjama’ah. Akhirnya mereka tetap sholat sendiri-sendiri.

Saya yang mendengar dialog mereka hanya tersenyum-senyum sendiri. Namun yang membikin saya menyesal ialah kenapa ketika itu saya tidak langsung menjelaskan kepada mereka tentang ilmu ‘Siapa yang Menjadi Imam’ kepada mereka? Mungkin ketika itu saya berpikiran untuk buru-buru berangkat kerja setelah sarapan. Karena jika terlambat sedikit akan merasakan macetnya Jakarta.

Tetapi akhirnya saya menebus perasaan bersalah saya dengan bercakap-cakap kecil dengan mereka setelah sholat Isya berjama’ah tadi. Saya menjelaskan sedikit yang saya tahu tentang ‘Siapa yang Menjadi Imam’. Dan alhamdulillah Lu’Lu telah memahami informasi yang benar tentang Imam sholat tadi. Jadi hikmahnya adalah orang-orang dewasa harus mendampingi anak-anak dalam hal apapun. Orang dewasa harus memberi informasi yang benar dan menjadi tempat yang mengayomi untuk mereka. Orang dewasa harus membimbing mereka yang masih kecil. Karena anak-anak seperti kertas putih yang belum diperciki tinta, sementara cara kita membimbing dan mengayomi adalah tinta-tinta yang turut memberi andil dalam menentukan masa depan mereka.

85 thoughts on “Siapa yang Menjadi Imam?

  1. yang menjadi imam adalah yang paling laki-laki #ajaranSesat
    Hehe… adeknya pasti lucu. Untungnya mereka gak terlalu berselisih umur, so jadinya punya teman buat memproduksi beberapa momen-momen lucu dan menggemaskan…

  2. assalamu ‘alaikum…
    wah bener-bener bagus, diaman diperlukan perhatian yag lebih terhadap putra-putri atau lebih kerennya mendampingi. yang jauh lebih penting adalah menjelaskan tuntunan agama sesuai ajaran Allah SWT dan RasulNya.
    dengan demikian putra-putri jauh dari keraguan yang paling penting tidak mudah untuk mendapat doktrinasi dari oarang lain dalam beragama, pasalnya hari-hari ini di daerah Serambi Mekkah saja banyak diketemukan adanay Aliran Sesat yang berkembang….

  3. mudah2an di luar sana masih banyak Hilma & lu’lu yang lainnya juga, yang mau berdiskusi tentang ibadah kepada Tuhannya,, jaman skarang gitu lho, jarang yg seperti mereka…
    slam buat ade2nya…

  4. hhhh adek2nya lucu dan cerdas juga tuch, kalau boleh saya tangkap maksud dari crita diatas tuch org dewasa hrus mendampingi adik2-nya tuk jadi imam/panutan dan jika belom bisa optimal mesti cari imam laki2 neh biar adek2 yang cewe2 tapi gak berebutan lagi untuk jadi imam. hhh πŸ™‚

  5. sangat inspiratif, saat berkunjung pertama kali sangat terkesan dengan tulisan di heasder ” kehidupan bukan sekedar peran namun lebih dari itu ada kata yang bermain” Sangat inspiratif! Nice share

  6. menyenangkan lihat adik2 belajar sholat..
    dan itu bukan karena soal lucu atau tidaknya…
    karena sholat itu adalah harus diajarkan untuk adik-adik, mbak-mbak, bahkan mbah-mbah yang belum sholat… sebelum mereka disholatkan πŸ™‚

  7. Bener banget! Setuju! πŸ˜€
    Saya kasih lima bintang! :mrgreen:

    Memang tugas orang dewasa untuk membimbing anak2 menuju jalan yang lebih baik. πŸ™‚

  8. hahahha..anak2 memang ada2 aja tingkah poolahnya ya mbak.
    masalah shalat subuh, aku sering banget shalat subuh munfarid mulu mbak, pingin sekali2 berjamaah di masjid gitu:(

  9. waah.. salut sama si adek.. ( & kakak-nya juga tentu πŸ˜€ )

    selagi pena belum diangkat & tinta telah mengering,,
    ayo kita dampingi adik-adik kita dalam belajar,, πŸ™‚

  10. yang menjadi imam bisa siapa saja, wanita juga bisa menjadi imam sesama wanita tapi tidak bisa menjadi imam lelaki… wwlaupun seorang lelaki itu cacat dan tidak mampu melakukan apa-apa…
    Benar begitu…?

  11. dialog yang cerdas namun pastinya adegannya menggemaskan
    salam buat jundiyah-jundiyah kecilnya
    pastinya menjadi anak-anak shalihah ya Dhil…

    sedj

  12. satu kata untuk adik2mu mbak CERDAS
    ditengah ketidak tahuannya mereka berusaha untuk saling manyampaikan apa yg diketahui
    dek Hilma mencoba menjelaskan siapa saja yg boleh menjadi imam
    dek lu’lu mencoba menjelaskan juga siapa yg boleh jadi imam

    maka hanya org dewasa atau yg lbh nalarlah yg bisa mengetengahkan diantara kedua nya πŸ™‚

  13. Kalo menurut saya, malah bener agan jangan kasih tau mereka dulu, biarkan mereka cari tahu sendiri, kalo udah melenceng ato kebingungan, baru dikasih tau. Biar terbiasa, lagian kan keren tuh ampe buka buku segala πŸ™‚

  14. supaya gak salah menafsirkan apalagi soal fiqih dalam ibadah, memang kewajiban orang dewasa untuk memberi pengertian yang benar ya…
    mamah baru tahu dhila ternyata punya dua adek kecil yang lucu, apalagi saat mereka berdialog soal imam tadi..:)

  15. Wah, saya salut sama adek-adeknya mbak..
    masih kecil-kecil tapi sholatnya dah rajin,,
    jadi malu.. jaman smp-sma aj saya masih bolong2 sholatnya nih

    salam buat hilma dan lulu y

Tinggalkan Balasan ke dhila13 Batalkan balasan