ber-KENANG-KENANG

hmm… gara-gara gak tau mau nulis apa kali ini. juga karena belum sempat menulis artikel-artikel yang sebenarnya sudah masuk dalam daftar list saya dengan judul “TULIS titik dua!” tapi akhirnya… saya memutuskan untuk tidak menulis sejenak beberapa hari ini, termasuk pengadaan halaman sastra inggris saya yang belum jadi (tapi sebentar lagi insya Allah, pasti akan ada artikel perdananya kok untuk halaman itu).

namun begitu, meski saya memutuskan istirahat sejenak, kali ini saya ingin ber-KENANG-KENANG dengan tulisan-tulisan lalu saya. tulisan-tulisan yang saya buat dengan inspirasi dari berbagai orang yang saya temui di sekitar kita. mulai ketika saya terpesona dan jatuh cinta dengan seorang kakek tukang sayur dekat kosan di kampus. dengan pengamen kecil bernama IRFAN yang setiap kali saya bertemu, saya tak bisa menghapus senyum manis untuknya. atau ulah iseng saya yang suka ngambil gambar di tempat-tempat umum. beberapa orang dan benda pernah menjadi korbannya seperti mba-mba yang salah nyari tempat duduk, sebuah HELM yang salah ditempatkan oleh pemiliknya, wartawan-wartawan yang pernah saya foto, SELOKAN yang beralih fungsi menjadi KAMAR MANDI UMUM, seorang ANAK KECIL yang naik angkot sendirian dengan baju basah kuyup karena kehujanan, dan seorang PRIA BERKALUNG ZIONIS yang saya foto dari dalam bus way. dan semuanya, semua yang saya temui dan amati selalu menjadi proses tadabbur dan renungan bagi saya. maka saya patut BERTERIMAKASIH kepada CAPUNG yang telah hinggap di tangan saya, juga untuk AYAH dan ANAK yang tengah lelah membawa kardus hasil pencariannya seharian untuk dijual, untuk TUKANG KORAN yang eksis di kampus dan TUKANG BECAK yang jadi langganan saya tiap kali pulang malam dengan fisik lelah. terimakasih telah menunjukkan saya banyak hal. meski kalian tidak tahu. namun, spesial buat adik yang semakin hari semakin saya cinta dan yakin bahwa dikau ialah anugrah bagi keluarga ini.

lelaki VS wanita

sering saya perhatikan… kenapa ya?? lelaki itu lebih kompak daripada wanita? dalam hal kecil misalnya, saya sering memperhatikan, lelaki lebih mudah untuk sholat jamaah meski terlambat daripada wanita. dan untuk ber-musafahah, lelaki lebih mudah untuk membentuk barisan dengan cepat daripada wanita. barisan lelaki terbukti lebih rapi daripada wanita. apa ini merupakan presentasi dari cara berpikir wanita?

coba dianalisa…