Budi Petot

Bagi para warga Commuter Line alias roker Bogor, sebagian besar pasti pernah satu kereta dengan announcer Budi Petot atau lebih sering dikenal dengan sebutan si Good Lucks. Memang sih saya baru beberapa kali saja satu kereta dengan pak Budi Petot ini tapi justru selalu terkenang dengan keunikan si bapak saat membawakan pengumuman dalam kereta. Sehingga tak jarang saya suka tertawa geli mendengar gaya bicara pak Budi ini. Lalu bagaimana gaya bicara pak Budi ketika mengumumkan informasi dalam kereta. Kurang lebih begini:

Ya, sesaat lagi kita akan sampai di Setasiun Sudirman. Bagi anda yang akan turun harap mempersiapkan diri. Jangan lupakan barang bawaan anda, dompet anda, payung anda, tas anda, kresek anda, koran anda. Bagi yang berdiri dekat pintu, tolong persilahkan mereka yang mau turun terlebih dahulu.
[jeda sebentar]
Tolong ya mbak Ida, Bunda Rika, tolong.. geser-geser dulu. Itu kantong plastik item jangan lupa dibawa. Ya, begitu. Terima kasih mbak Ida, terima kasih Bunda Rika.
[jeda sebentar]
Dan kami harapkan perhatian anda agar membeli tiket sebelum menumpang kereta. Be Karepul and Gud Laks! Salam, Budi Petot.

Ya kurang lebih begitu gaya pak Budi ketika memberikan pengumuman dalam kereta. Kadang kala ia berinofasi dan merubah sedikit gaya pengumumannya. Seperti tadi pagi dengan gaya penyiar radio, ia memberikan backsound lagu sunda di sela-sela pengumumannya. Oke deh pak Budi, Gud laks juga ya. :mrgreen:

Roker Bekasi Meraung Saat Ujicoba LoopLine KRL Jabodetabek

Belum ada 6 bulan rute KRL diganti pada Juli 2011 oleh PT KA, perubahan rute pun terjadi pada awal Desember 2011 ini. Beberapa rute dihapus dan menyebabkan penumpang harus transit di stasiun tertentu untuk melanjutkan perjalanan. Salah satu rute yang dihapus adalah Commuter Line jurusan Bekasi – Sudirman – Tanah Abang. Sementara kereta untuk jalur Bekasi – Gambir – Kota tetap tersedia. Yah, wajar jika saya dan penumpang Bekasi – Tanah Abang yang lain merasa tidak adil dengan perubahan rute ini. Karena kami merasa kerepotan dengan harus transit di St. Manggarai dan menunggu Kereta ke Sudirman dari Bogor yang sudah padat secara tidak manusiawi.

Rute KA Commuter Line per Juli 2011 (sumber disini)

Rute KA Commuter Line per Juli 2011

Rute Loopline per Desember 2011 (sumber disini)

Rute LoopLine per Desember 2011

Coba bandingkan 2 rute diatas, ternyata rute baru membuat para roker lebih repot, khususnya Roker dari Tangerang dan Serpong (baca ini). Rute baru ini dimulai per 5 Desember 2011, namun sejak hari ini (1/12) hingga hari Minggu (4/12), diadakan ujicoba rute jalur cinta ini.

Rakyat Bekasi Meraung di Manggarai

Lalu bagaimana pengalaman saya di ujicoba hari pertama ini? Yah, sudah seperti yang saya duga, para roker Bekasi yang ingin menuju Sudirman kurang bisa menahan emosi ketika transit di Manggarai. Dikarenakan tidak ada feeder (kereta tambahan) menuju Sudirman – Tanah Abang, atau barangkali sebenarnya ada namun tidak pada jam kami transit tadi? Akhirnya para roker Bekasi yang sudah bejibun itu harus memaksakan diri menumpang kereta tujuan Sudirman dari Bogor. Sudah jadi pengetahuan umum bahwa kereta dari Bogor selalu padat luar biasa dan kami hanya menelan kekecewan ketika tahu akan menumpang kereta penuh sesak itu. Walhasil para roker Bekasi pun sempat memaki-maki dan bersorak penuh kecewa di St. Manggarai.

Apa Tujuan PT KA?

Well, menurut yang saya baca dari artikel dan forum-forum diskusi, rute LoopLine (jalur melingkar) ini dimaksudkan untuk mengurangi adanya crashing antar jalur (persilangan kereta) di St. Manggarai (sumber disini). Selain itu dikatakan bahwa dengan adanya Loopline ini perjalanan yang ditempuh akan menjadi lebih singkat.

Komentar Para Pengguna KRL

REPOT! RIBET! LAMA! Kata-kata ini yang sering saya dengar dari para penumpang. Saya pun juga merasakan hal yang sama. Sebenarnya penumpang tidak ada masalah dengan pergantian rute yang mau seperti apa dan bagaimana bentuknya. Hanya saja yang menjadi masalah adalah SINYAL, WESEL, PANTOGRAF, PENCURIAN KABEL, KETERLAMBATAN KERETA (TIDAK TEPAT WAKTU), MANAJEMEN STASIUN dan PT KA.

Ya masalah-masalah diataslah yang selalu membuat beban para penumpang. Jika saja manajemen PT KA sudah baik, masalah sinyal, wesel, antrian kereta dan crossing dapat diatasi dengan baik, komplen dari penumpang akan berkurang. Bahkan para pengguna kereta akan semakin bangga dengan identitas mereka sebagai Roker Sejati.

Well, PT KA, semoga saja LoopLine ini sukses dan jangan lupa penumpang adalah salah satu hal yang penting. Mohon kami diperhatikan. Sukses PT KA!

KRL Commuter Line Ditunda Hingga 3 Bulan

KRL Ekspress Bekasi (Badia Harrison, flickr.com)

Senja di hari Jumat (31/3) agak sepi di stasiun Bekasi. Kemungkinan karena ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 6 lewat. Ya, kemarin KRL Ekspress Tanah Abang – Bekasi 17.25 sedikit terlambat hampir 15 menit waktu kedatangan. Sementara itu saya yang baru keluar dari gerbong menoleh kesana kemari, mencari spanduk pemberitahuan mengenai penundaan KRL Commuter Line. Seperti info yang saya dapatkan siang sebelumnya, baik melalui media televisi dan website (Metro TV), bahwa PT KAI membatalkan penghapusan KRL Ekpress Jabodetabek sementara. Hal ini sontak membuat para commuter pengguna jasa KRL Ekspress khususnya gembira dengan adanya berita tersebut.

Tak lama kemudian, ketika mata saya masih menelusuri sudut-sudut stasiun, terdengar suara petugas yang mengumumkan informasi dari pengeras suara.

Baca lebih lanjut

Jadwal Baru KRL Hanya Rp.500,- Saja

KRL Ekspress Tanah Abang – Bekasi tiba dengan selamat di St. Bekasi senja (30/3) itu. Suasana peron agak sepi, tidak banyak calon penumpang luar kota yang terlihat memenuhi peron seperti biasa. Mungkin karena kereta mereka sudah berangkat, jadi peron terlihat lebih sepi. Namun dalam kelowongan itu tiba-tiba para commuter yang baru saja turun disambut seorang anak perempuan yang menjajakan kertas-kertas putih hasil fotokopi.

“Jadwal baru kereta. Cuma 500! Jadwal baru kereta, 500 aja!”

Baca lebih lanjut

1 April: No Express!

Pemberitahuan yang ditempel di Stasiun Bekasi

Senja (28/3) itu ramai seperti biasa di Stasiun Bekasi. Banyak hilir mudik commuter yang baru saja tiba (pulang kerja) dari Jakarta. Namun tidak seperti biasanya, keramaian menumpuk di depan dinding yang membatasi jalan keluar dengan stasiun. Macet sesaat disana. Kerumunan ini menarik para commuter lain untuk segera mencari tahu. Saya pun ikut membelah kerumunan untuk melihat ada apa di dinding putih yang biasa saja itu. Ternyata, sebuah pemberitahuan kebijakan dan tarif baru diumumkan. Isinya kurang lebih begini: Baca lebih lanjut