Seorang Teman dari Kathmandu

Sudah seminggu ini saya mendapat tetangga baru di sebelah meja. Tetangga baru saya itu adalah seorang pemuda berkebangsaan Nepal. Datang ke Indonesia untuk menemani ayahnya yang bertugas selama sebulan dan akhirnya terdampar di meja yang ada di sebelah meja saya di kantor.

Saya adalah bukan orang yang menyenangkan ketika pertemuan pertama. Karena jujur saja, saya bukan orang yang supel dan agak sulit beradaptasi dengan orang-orang baru. Butuh waktu lama bagi saya untuk nyaman berbincang dengan orang lain apalagi jika lawan bicaranya setipe dengan saya. Beruntung Teman baru yang bernama Prajagar Singh ini tidak satu jenis dengan saya. Orang Nepal ini sangat terbuka dan sangat suka berbicara dan memulai pembicaraan. Jadi saya tidak perlu capek terus-terusan memikirkan pertanyaan dan topik apa yang akan saya lontarkan, namun cukup merespon pertanyaan-pertanyaan darinya.

Prajagar Singh

Hanya dengan mendengarkan dan merespon saja saya sudah mendapatkan banyak hal-hal baru, terutama tentang Nepal dan India juga sedikit hal yang terkait dan kondisi disana. Sungguh sebuah tambahan informasi dan pengetahuan yang menyenangkan. Setidaknya ada meski itu tak seberapa. Well, senang bertemu dengan teman baru. Yang berarti senang mendapat pengetahuan baru karena bertukar cerita dan pengalaman. Ah, jadi ingat dengan Carima Samantha Robinson, seorang teman lama dari Hawaii. Kapan ya kira-kira bisa ketemu dia lagi? 🙂

68 thoughts on “Seorang Teman dari Kathmandu

  1. Mbak Dilla kerja dimana toh??
    Kayaknya asik nih, tetangga barunya, hehehe

    Oh iya… saya jadi inget tetangga rumah saya yang orang Bangladesh. Ngomong sama dia, beneran gak nyambung, karena dia juga gak ngerti bhs Ingris. Kalo Om Singh itu ngomongnya pake bhs apa?

    • Di hari pertama saya kenalan dengan Prajagar ini, saya udah langsung tanya artinya mba. katanya Prajagar itu (lupa2 inget. moga ga salah ingetannya) compassion to knowledge, trus ada hubungannya dengan Dewa Wishnu gitu. bermakna titisan gitu kali yak maksudnya hehe…

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb, Dhila…

    Kawan adalah orang yang bersedia memberi perhatian. Melaluinya kita memperolehi banyak maklumat yang tidak pernah kita dengar sebelum ini.

    Hargailah kawan. Setiap teman baru yang hadir dalam kehidupan kita adalah takdir yang didatangkan Allah sebagai membuktikan adanya manusia di dunia sebelah sana yang tidak pernah kita jejaki tanah lahirnya.

    Tapi kita dengar dari mulutnya. Semoga bersahabat dengan baik. Beruntung kalau dapat ramai teman. Bunda juga senang menjadi teman Dhila walau tidak pernah bersua. 😀

    Salam manis dari bunda di Sarikei, Sarawak.

  3. Memiliki banyak teman merupakan anugerah tersendiri untuk kita.
    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah’s Blog

  4. Well so far i was scared of being in a new place and meeting people from different places.. unlikke most of my experiences from other countries, Indonesia is on my good list. the people are really friendly and kind hearted. really easy to talk with and start a conversation (example is the one next to me (Dila ) and behind me (Meri). Language is a barier but that hardly seems to matter as its the sorrounding that makes it really easy to adjust. Meeting people from new places has never been one of my strong points but so far Indonesia has contradicted all my previous beliefs. So I can say that When the start is good i think the journey is as well, and that i say With high regard to the people i first interacted with. The people i share the Same room in GKBI building 39th floor at EGSLP.
    So cheers to Indonesia and the people. I rate them the same in hospitality with the same pride i take when i talk about my home Nepal. the only thing is the fried tofu and the bentour which scare me though.

  5. waaaah… mba tmn sebelahny ok jg…. ^^ *ow ow ow…aku mulai aneh :p btw ternyata pergaulannya mba luas y… g cm lintas daerah…tp jg lintas negara ^^

  6. me also have nepali fren, i think nepali ppl is nice. he’s greatly appreciate, but sadly we never meet in real. we only talk on net. may b bro Prajagar Singh n mbak dhila can help him 2 work in indonesia? 😥
    he also taught me this sentence “ma timi lai maya garchu” lol
    mbak dhila if u dun know that mean then ask 2 ur fren, prajagar. lol

      • his name is sasmit. namaste vai, tapaaiilaaii bhettera khushii laagyo. dun answer in nepali coz i only know that sentences. hehehe…. 😀

Tinggalkan Balasan ke Orin Batalkan balasan