Sudah seminggu ini saya mendapat tetangga baru di sebelah meja. Tetangga baru saya itu adalah seorang pemuda berkebangsaan Nepal. Datang ke Indonesia untuk menemani ayahnya yang bertugas selama sebulan dan akhirnya terdampar di meja yang ada di sebelah meja saya di kantor.
Saya adalah bukan orang yang menyenangkan ketika pertemuan pertama. Karena jujur saja, saya bukan orang yang supel dan agak sulit beradaptasi dengan orang-orang baru. Butuh waktu lama bagi saya untuk nyaman berbincang dengan orang lain apalagi jika lawan bicaranya setipe dengan saya. Beruntung Teman baru yang bernama Prajagar Singh ini tidak satu jenis dengan saya. Orang Nepal ini sangat terbuka dan sangat suka berbicara dan memulai pembicaraan. Jadi saya tidak perlu capek terus-terusan memikirkan pertanyaan dan topik apa yang akan saya lontarkan, namun cukup merespon pertanyaan-pertanyaan darinya.
Hanya dengan mendengarkan dan merespon saja saya sudah mendapatkan banyak hal-hal baru, terutama tentang Nepal dan India juga sedikit hal yang terkait dan kondisi disana. Sungguh sebuah tambahan informasi dan pengetahuan yang menyenangkan. Setidaknya ada meski itu tak seberapa. Well, senang bertemu dengan teman baru. Yang berarti senang mendapat pengetahuan baru karena bertukar cerita dan pengalaman. Ah, jadi ingat dengan Carima Samantha Robinson, seorang teman lama dari Hawaii. Kapan ya kira-kira bisa ketemu dia lagi? 🙂
ngobrolnya pake bahasa apa? diajari bahasa Nepali ga?
*acha acha*
😀
pake bahasa Jawa Kromo doongg… (totally wrong! :D) hehe.. diajari sedikit. saya tau ‘tiksa’ (ga tau cara nulisnya gimana. moga2 bener hehe), meaning: oke.
Mari kita tunggu, siapa tau mas Prajagar ikutan komen di sini.. hehe.. 😀
semoga… 😉
Hehe, nice! 😀
Lumayan, dapet kenalan dari luar negeri. 🙂
hehe, yeah… 😀
kuch kuch hotahai.. acha acha gimana kabaarnya?
Emang Nepal pake bahasa India ya? 😆
Mungkin…kan tetanggaan
bahasa utama Nepal ya Nepali bukan Hindi atau India.. hehehe
heheheheeee… si nepalinya kok ga komen yaa.. 😀
belum lihat dia sepertinya, pa. 😀
Mantap nih temannya dari seluruh penjuru dunia, emang Mbak Dila kerja dimana sih?
kerja di Indonesia 😀
Mbak Dilla kerja dimana toh??
Kayaknya asik nih, tetangga barunya, hehehe
Oh iya… saya jadi inget tetangga rumah saya yang orang Bangladesh. Ngomong sama dia, beneran gak nyambung, karena dia juga gak ngerti bhs Ingris. Kalo Om Singh itu ngomongnya pake bhs apa?
hehe.. ya pake bahasa isyarat dong… 😀
kerja di Indonesia, mba. 😀
asiknya bisa berteman dengan siapa saja,,,,
sudah bisa bahasa Nepal dong mba??
iya pak, alhamdulillah 🙂
hmm… cuma dua kata, tandeba untuk terima kasih dan tiksa untuk oke.
Kalo Prajagar artinya apa? Tanyain dong. Orang Nepal ngasih nama itu ada artinya nggak ya? #kepikiranselintas
Di hari pertama saya kenalan dengan Prajagar ini, saya udah langsung tanya artinya mba. katanya Prajagar itu (lupa2 inget. moga ga salah ingetannya) compassion to knowledge, trus ada hubungannya dengan Dewa Wishnu gitu. bermakna titisan gitu kali yak maksudnya hehe…
lumayan ganteng juga tuh kayaknya..hehe…jangan2 ada maksud tertentu ya??hehe
maksud apa maksudnya?
ya jelas ada, maksud untuk kenalan dunk 😀
wew
ganteng mba..tapi keliatan umurnya masih muda yah? pake anting di telinga pula (sepertinya)
iya pake anting di telinga. masih muda kok. masih dua puluhan hehe
hihihihi moga lancar ya…………
hehehe
whaa kok foto saya dipajang di sini sih ?! #totally wrong#
Sepertinya orangnya menarik
hehe… totally right juga gapapa kok, ndor. 😀
Waah,, senengnya dapet kenalan baru. Paling gak kalau terdampar di Nepal ada yg bisa dihubungi kan yak 😛 hehehe
hehe.. yaa.. maybe. 😀
sepertinya senyumnya yang membuat photonya dipajang disini ya Dhil 🙂
photo berdua dong #request dari pembaca 😉
hoho… gimana ya? 😛
waw, jauh juga ya kak.
nepal, seperti apa ya negaranya~ 😕
negeri 1000 kuil..
Ganteng juga yah hehe *Maho Mode: ON*
Salam kenal 🙂
hehe…
salam kenal balik 😉
temannya itu ngeblog apa gak???
engga.
Assalaamu’alaikum wr.wb, Dhila…
Kawan adalah orang yang bersedia memberi perhatian. Melaluinya kita memperolehi banyak maklumat yang tidak pernah kita dengar sebelum ini.
Hargailah kawan. Setiap teman baru yang hadir dalam kehidupan kita adalah takdir yang didatangkan Allah sebagai membuktikan adanya manusia di dunia sebelah sana yang tidak pernah kita jejaki tanah lahirnya.
Tapi kita dengar dari mulutnya. Semoga bersahabat dengan baik. Beruntung kalau dapat ramai teman. Bunda juga senang menjadi teman Dhila walau tidak pernah bersua. 😀
Salam manis dari bunda di Sarikei, Sarawak.
wa alaikumsalam bunda…
semoga kita bersua suatu waktu nanti ya bunda.. 😉
salam sayang dari Bekasi.
wah beruntung bgt km dhil 😀
alhamdulillah.. 🙂
Memiliki banyak teman merupakan anugerah tersendiri untuk kita.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah’s Blog
betul pak..
salam selalu kembali
Wah, teman barunya gantengnya sperti saya yh ?
*Plakkkkk !!!!*
#pemaksaan diri
hehehhe….
banyak temen dari luar negeri nih 😀
ngobrolnya pake bahasa apa emangnya mbak? 😯
pake bahasa jawa, dek. hehe *bercanda 😛
Wah…sebulan tetanggaan udh fasih bahasa Nepali nanti Dhil 😉
hehehe… ya fasih untuk kata2 tertentu aja mba.. semacam terima kasih dan oke. 😀
orang kathmandu supel dan ramah, hanya dengan senyum pasti di balas senyum 🙂
🙂
Ihiy, sekantor sama bule 😀
Ngobrolnya bingung ga kak? Bahasa orang nepal apa sih ya? 🙂
ya bingung ga bingung hehe. bahasa orang Nepal itu Nepali. 😀
Salam Takzim
Mohon izin menyampaikan award mbak disini, semoga berkenan
Salam Takzim Batavusqu
bisa dijadikan calon suami
knp kak dila?
Xenphobia ya?
ahaha… Xenophobia itu apa ya sky? 😀
takut sama org asing….
kak dila lama banget tulisan barunya muncul…
hehehehe… sabar sky…. 😀
kak dila…WP mbak dila blokir lagi komentarku
Well so far i was scared of being in a new place and meeting people from different places.. unlikke most of my experiences from other countries, Indonesia is on my good list. the people are really friendly and kind hearted. really easy to talk with and start a conversation (example is the one next to me (Dila ) and behind me (Meri). Language is a barier but that hardly seems to matter as its the sorrounding that makes it really easy to adjust. Meeting people from new places has never been one of my strong points but so far Indonesia has contradicted all my previous beliefs. So I can say that When the start is good i think the journey is as well, and that i say With high regard to the people i first interacted with. The people i share the Same room in GKBI building 39th floor at EGSLP.
So cheers to Indonesia and the people. I rate them the same in hospitality with the same pride i take when i talk about my home Nepal. the only thing is the fried tofu and the bentour which scare me though.
Wow, finally you came here and gave your comment.
Well, Indonesia is always being a good country and so the people. 😉
waaaah… mba tmn sebelahny ok jg…. ^^ *ow ow ow…aku mulai aneh :p btw ternyata pergaulannya mba luas y… g cm lintas daerah…tp jg lintas negara ^^
me also have nepali fren, i think nepali ppl is nice. he’s greatly appreciate, but sadly we never meet in real. we only talk on net. may b bro Prajagar Singh n mbak dhila can help him 2 work in indonesia? 😥
he also taught me this sentence “ma timi lai maya garchu” lol
mbak dhila if u dun know that mean then ask 2 ur fren, prajagar. lol
yup it means i love you in Nepali..what is ur virtual friends name??
his name is sasmit. namaste vai, tapaaiilaaii bhettera khushii laagyo. dun answer in nepali coz i only know that sentences. hehehe…. 😀