Ned Kelly: Robin Hood Ala Australia

 

Kemarin tiba-tiba dapat undangan dadakan dari dua teman volunteer di AMINEF untuk nonton bareng Festival Film Australia 2011 yang diadakan dari 24 – 28 Januari 2011 di Blitz Megaplex Grand Indonesia. Saya menerima dengan senang hati karena selain menambah wawasan saya tentang film, tentunya dikarenakan sistem free ticket dan venue yang bagus (di Blitz gitu lho.. hehe).

Film yang saya tonton kali itu adalah NED KELLY. Diangkat berdasarkan kisah nyata yang telah dinovelkan sebelumnya, film ini benar-benar menggambarkan suasana Asutralia tahun 1800-an. Ned Kelly adalah pemuda baik hati yang sempat masuk penjara selama 3 tahun karena pencurian kuda yang dilakukannya. Setelah keluar dari penjara Ned kembali menjalani hidupnya yang biasa-biasa saja dengan bekerja sebagai pengurus kuda, juga seorang anak-kakak-dan tetangga yang baik. Namun suatu ketika seorang perwira polisi bernama Fitzpatrick menggoda adik perempuan Ned dan diusir serta ditolak mentah-mentah oleh keluarga Kelly. Dan sebagai pembalasan Fitzpatrick mencuri kuda-kuda keluarga Kelly serta menfitnah mereka (pada peristiwa ini ibu tersayangnya dijebloskan ke penjara). Akhirnya Ned pun geram dan membalasnya dengan mencuri kuda-kuda milik kepolisian dan menjualnya. Hasil dari penjualan kuda tersebut dibagikan kepada rakyat miskin. Kegeraman Ned atas ketidakadilan yang diterimanya membuatnya dan saudara dan para sahabatnya merampok bank-bank dan usaha milik pemerintah yang lagi-lagi untuk dibagikan kepada warga-warga Australia yang hidup dibawah taraf kemiskinan.

Kisah Ned ini agak mirip memang dengan Pahlawan Inggris, Robin Hood. Bedanya adalah Ned Kelly berasal dari kalangan rakyat biasa sementara Robin Hood merupakan kalangan bangsawan. Film besutan Gerard Jordan tahun 2003 ini dibintangi aktor dan aktris terkenal seperti Heath Ledger, Orlando Bloom dan Naomi Watts. Secara keseluruhan untuk pengambilan gambar sudah cukup bagus. Hanya saja kok sepertinya terlalu suram ya. Mungkin karena yang ditonjolkan memang perjuangan Ned Kelly yang penuh liku dan rintangan, ditambah kehidupannya yang jauh dari kesan kebahagiaan. Bahkan di akhir hidupnya pun dia harus digantung di tangan kepolisian. Tragis memang.

Well, meski tragis tetapi tidak terlalu menyesal lah nonton film ini. Lumayan, nambah pengetahuan. 😀

Jika Alien Benar Datang ke Sleman

Circle Crop Sleman

Circle Crop Sleman

Hey Bloggers, udah ada berapa hari nih sejak munculnya Circle Crop di Sleman? Ayo coba dihitung? :mrgreen: Ya memang sudah lebih dari 2 hari kayaknya ya? Dan jujur, kemunculan Circle Crop itu sangat menakjubkan manusia di Indonesia khususnya saya yang baru melihat persitiwa ini meski cuma dari internet. Jadi kira-kira bener ga ya yang menyebabkan Crop Circle itu adalah UFO? Alien? Kalau saya sih, kurang percaya. Sebab Aliennya ga konfirmasi sih ke saya kalau mau demo Crop Circle di Sleman. *Lho :mrgreen:

Menurut LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)  lewat Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, “Dari hasil pengamatan dan penyelidikan kami di lokasi, kami tidak sependapat atau setuju jika `crop circle` merupakan jejak UFO, karena ini murni buatan manusia,” (yahoo! news). Dan akhirnya ada beberapa mahasiswa UGM yang mengakui jika mereka lah oknum dibalik fakta terbuatnya Circle Crop itu (studentmagz.com). Sementara itu Komunitas Pengamat UFO Indonesia, UFONESIA, meragukan pengakuan mahasiswa UGM tersebut dengan alasan Crop Circle terbentuk sangat rapi (tempointeraktif.com). Jadi siapa yang benar nih? hehe. Ya sudah begini saja;

  • jika memang benar Crop Circle Sleman itu murni buatan manusia, dimohon kepada para penciptanya untuk mengakui disertai bukti, agar publik percaya. Terus jangan lupa ganti rugi kerusakan petak-petak sawah yang rusak tuuh!
  • Dan jika memang benar UFO yang membuatnya, tolong kepada Alien yang bersangkutan agar melakukan Konferensi Pers di Indonesia agara para media bisa meliputnya. :mrgreen:

Dan sekarang begini, hey bloggers, jika memang benar Alien itu datang ke Sleman, kira-kira membawa misi apa ya? Mau ngapain ya mereka? Mengabarkan tentang planet Bumi yang perputarannya dalam galaksi Bima Sakti sudah melenceng? Atau bagaimana? Lalu, kalau mereka benar datang, kira-kira apa yang ingin bloggers lakukan? Kalau saya sih ingin:

  1. Nanya berapa ratus tahun jarak yang mereka tempuh untuk sampai ke Indonesia.
  2. Ajak jalan-jalan para Alien itu keliling Indonesia.
  3. Minta diajak jalan-jalan naik piring terbang dan lihat kampung halaman mereka di suatu planet.

Hehe.. mungkin ga ya? :mrgreen: Wah-wah, saya jadi ngebayangin deh gimana rupa asli alien itu? Berkepala besar? Wah jangan-jangan mereka punya penyakit Hydrocephalus atau cairan di otak yang menyebabkan kepala menjadi besar. Biasanya penyakit ini diderita oleh balita. Emm,, atau bisa jadi mereka itu mirip dengan manusia. Saya sih yakinnya begitu. Atau seperti apa ya?? Terus pake bahasa apa? hehe.. *masih terus berimajinasi.

Nibiru dan Kesatria Atlantis dari Tasaro GK

Nibiru dan Kesatria Atlantis - Logo (manistebu.wordpress.com)

Akhirnya saya pun kembali menulis review sebuah novel. Novel yang kali ini akan saya bedah adalah novel yang diperkirakan akan menjadi ‘Novel Aksi Atlantis Pertama dan yang Pernah Ada di Indonesia’. Berlebihan tidak sih saya beri julukan seperti itu? Tidak lah ya. Cukup bagus malah. Tapi entah bagi penulisnya dan bagi para pengkritik sastra. 😀 Sebenarnya saya sudah membaca novel ini sejak dua minggu ia terbit di Desember 2010. Hanya saja saya baru sempat dan tidak malas menuliskannya sekarang.

Nibiru dan Kesatria Atlantis (tribunnews.com)

Nibiru dan Kesatria Atlantis berkisah tentang sebuah pulau yang tersembunyi dari pandangan kebanyakan penduduk bumi. Pulau tersebut bernama Kedhalu. Pulau Kedhalu terlindungi oleh selubung gaib yang membuatnya menjadi tersembunyi dari penglihatan penduduk bumi yang berada di luar pulau tersebut. Tidak ada orang luar Kedhalu yang memasuki pulau dan begitu juga sebaliknya, tidak ada penduduk Kedhalu yang bisa keluar dari pulau, kecuali pada saat selubung gaib sedang menipis.

Dhaca dan tiga orang temannya, Sothap, Nyithal dan Muwu adalah gerombolan 4 Keparat Kecil yang terkenal sering membuat keributan di seantero Kedhalu. Tapi semuanya berubah ketika ada berita akan datangnya Nibiru setelah lama tidak muncul. Nibiru dikabarkan adalah salah satu Raja Dunia yang berbahaya dan dapat membahayakan dunia. Sementara Dhaca dan tiga temannya pun ikut bersiap menghadapi kedatangan Nibiru. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?

Nibiru rencananya akan dijadikan novel pentalogi oleh penulisnya. Novel seperti ini menambah koleksi bacaan yang baik bagi masyarakat Indonesia, khususnya kalangan anak-anak. So, Bloggers, sampai saat ini ada komentar? Mungkin bagi yang sudah membacanya ingin berbagi.

Nurdin Halid Bertahan: Yes for GENTA, NO for Rakyat Indonesia!

Spanduk GENTA untuk Nurdin Halid Bertahan
Spanduk GENTA untuk Nurdin Halid Bertahan

Selamat pagi bloggers! Cuaca Rabu (5/1) pagi di Jakarta ini cukup dingin ya, karena memang hujan telah menyambangi JADEBOTABEK sejak pagi-pagi sekali. Makanya ngga heran tadi banyak warga Jakarta yang berseliweran mengenakan jaket dan switter sebagai pakaian tambahan sebagai penghangat tubuh. Tapi ketika hati terasa panas dingin ketika saya tiba di Shelter Busway Patra Kuningan. Badan yang sudah saya balut dengan jaket semakin terasa dingin. Bagaimana tidak dingin, begitu turun saya tak sengaja melihat sebuah spanduk merah terpampang yang mengatasnamakan GENTA (Gerakan Pendukung Timnas Indonesia). Spanduk tersebut berisi dukungan agar Nurdin Halid terus maju memimpin PSSI demi supremasi sepak bola Indonesia di mata bangsa lain.

Wow, apa-apaan ini? Batin saya terus teriak begitu. Baru pagi tadi saya menonton acara dialog di Metro TV soal pelarangan PSSI terhadap adanya Liga Primer Indonesia (LPI) yang kabarnya sampai diadukan ke pihak yang berwajib. Dan disana terdapat banyak penelpon yang masuk ke Metro TV untuk meminta Nurdin mundur karena kerja dia yang tidak becus. Ya jelas tidak becus. Bagaimana bisa kebijakan-kebijakan yang dia buat menjadikan kualitas PSSI semakin bobrok. Dan ternyata protesnya rakyat membuat dia berusaha bertahan dengan tameng-tamengnya. Salah satu contoh yang dijadikan tamengnya adalah spanduk tadi. Bisa dilihat gambarnya dengan jelas dibawah ini:

 

Nurdin Maju dari GENTA.
Spanduk dari dekat
Spanduk dari arah kiri
Spanduk dari arah kiri
Spanduk dari kiri bawah jembatan

Spanduk diatas yang mengatasnamakan GENTA sangat tidak mewakili suara dan hati rakyat Indonesia. Jelas-jelas rakyat semakin cerdas mengamati perkembangan kondisi sosial politik negaranya. Mungkin pejabat lupa bahwa rakyat sudah tak bisa lagi dibohongi. Rakyat Indonesia, dalam khususnya untuk bidang Sepak Bola semakin rindu manajemen liga yang fair dan tanpa tipu daya. Itulah salah satu alasan kenapa Liga Primer Indonesia didirikan. Anjas Asmara, mantan pemain Timnas, berkata dalam Dialog Metro TV yang tadi pagi saya tonton: “Saya mantan tapi saya sudah muak dengan ini semua.”

Jadi makin yakin dengan dukungan yang akan Nurdin peroleh dari rakyat Indonesia? Jawabannya: TIDAK MUNGKIN 3x (supporter Indonesia mode: on). Coba lihat spanduk-spanduk di bawah ini:

Ganyang Nurdin. Sumber: fajarhartono.co.cc
Ganyang Nurdin. Sumber: fajarhartono.co.cc
Thanks to Alfred But Not to Nurdin Halid (Sumber; fajarhartono.co.cc)

Thanks to Alfred But Not to Nurdin Halid (Sumber; fajarhartono.co.cc)

Tabloid untuk Tabok Nurdin Halid (Sumber: forum.detik.com)
Tabloid untuk Tabok Nurdin Halid (Sumber: forum.detik.com)
Ganyang Nurdin (Sumber: forum.detik.com)
Ganyang Nurdin (Sumber: forum.detik.com)

Ya, begitulah ceritanya. Rakyat Indonesia semakin cerdas dan tahu kemana mereka akan memberikan dukungan. Namun, tentu bukan tidak mungkin pintu perbaikan tertutup. Intinya, jika Nurdin Halid mencoba menjadi lebih baik, barangkali rakyat Indonesia akan dengan senang hati PSSI-nya dipimpin oleh dia. Itu jika dia tidak lagi bobrok lho ya.. Ingat Nurdin, PSSI milik Rakyat Indonesia. Timnas Indonesia pun milik rakyat Indonesia, bukan milik PSSI atau politisi atau mungkin perorangan apalagi yang namanya Bakrie itu. Blah. Uupss, sopan dong dila. :mrgreen: