Rumah Pohon dan Kebun Tulip

treehouse_1333 di zaman mimpi yang akan bertransformasi ke zaman fana yang nyata, dila dan beberapa orang yang kemudian disebut asisten-asistennya tengah mempersiapkan sebuah rumah di kaki bukit, di sebelah kebun-kebun berbagai tanaman seperti apel, teh, kopi dan tanaman-tanaman yang bisa bertahan di dataran tinggi lainnya. rumah ini bukan rumah biasa. rumah ini rumah impian masa kecil dila: RUMAH POHON. dan jangan lupa ada kebun tulip di sampingnya. 🙂

Tulip-garden-2_smkertas denah dan rancang bangunan sudah disiapkan. rancangannya  hasil karya arsitek terkemuka. sekarang tinggal siap dibangun deh. dila sibuk berkeliling mengawasi para asisten-nya bekerja. bukan hanya mengawasi namun juga ikut andil memberi sumbangan pemikiran mana yang baik untuk design dalam ruangan juga teras.

dila senyum-senyum sendiri sambil memandangi pondasi dasar rumah pohonnya yang sedang dibangun. dila membangun rumah pohon ini bukan tanpa alasan. pertama, karena ini adalah impiannya sejak kecil. dan kedua, karena rumah pohon nantinya akan dijadikan basecamp kumpul-kumpul dengan teman2 bloggernya. dan kebetulan sebentar lagi milad dila di bulan Muharram akan segera tiba. rencananya dila akan menggelar tasyakuran di rumah pohonnya dalam rangka miladnya, awal tahun hijriah dan akhir tahun masehi. dalam tasyakuran tersebut tak lupa dila akan mengundi siapa teman-teman blogger yang beruntung mendapat sebuah bingkisan sederhana. ah, rencana yang indah bukan. 🙂

sumber gambar: http://www.otakku.com/wp-content/upload/2008/04/treehouse_1333.jpg, http://www.surprisingfineart.com/images/Products/Tulip-garden-2_sm.jpg

Festival Film Eropa: California Dreamin’

intermezo:

selamat hari raya idul adha, semoga kita mampu mengambil hikmah dibalik perayaan ini. dan semoga penegakkan hukum dan rasa berkeadilan, simpati juga empati semakin mengisi relung-relung hati nurani masyarakat Indonesia. sehingga tiada lagi salah vonis atau berat sebelah seperti yang terjadi pada kebanyakan rakyat kecil. masa sih mencuri sebuah semangka karena lapar dan haus (padahal belum jadi dicuri) juga tiga buah kakao harus mendapat hukuman penjara 5 tahun dan 1,5 bulan. sementara pelaku korupsi yang jelas-jelas ketauan belangnya engga kena penjara. hmm…

***

Di November dan Desember 2009 ini ada beberapa Festival Film yang diadakan di beberapa kota di Indonesia seperti Festival Film Eropa (24 Oktober – 22 November), Festival Film Amerika (12 – 18 November), Jakarta International Film Festival (4 – 12 Desember). nah, kemarin alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk ikut serta menonton salah satu film Eropa dalam rangka Festival Film Eropa di CCF (Center Culture Francais) Jakarta. sebenarnya engga sempat, waktunya mepet banget. tapi saya coba sempat-sempatkan dan paksakan diri untuk nonton (niat banget ya) bersama salah seorang teman waktu kuliah, namanya Mika, cewek tomboy yang cinta mati sama Inter Milan dan band My Chemical Romance (MCR) :mrgreen:

Film yang kita tonton ketika itu ialah Film Rumania yang berjudul California Dreamin’ (Nestarshit). film ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1999 ketika NATO melakukan pem-bom-an pada Yugoslavia. dan ketika itu sebuah kereta yang mengangkut sekelompok kecil tentara asal Amerika melewati sebuah desa Calpanita yang ada di Rumania. kereta tersebut ingin menuju Kosovo, namun diberhentikan di stasiun di desa tersebut oleh sang kepala stasiun, Doiaru. Doiaru memiliki kebiasaan korup dan mencuri besi-besi kereta api yang melewati stasiunnya. kebetulan kereta yang tengah ditahan itu kehilangan surat izin jalan-nya, jadilah kereta dan para penumpangnya ikut tertahan beberapa hari.

sementara itu sang walikota senang melihat adanya kereta yang ditumpangi orang Amerika tertahan. ia berpikir ini adalah kesempatan baik untuk menyambut para tentara Amerika itu dengan luar biasa. jadilah selama beberapa hari kota kecil tersebut selalu mengadakan pesta untuk tamu-tamu mereka yang tertahan. padahal sebenarnya, komandan tentara sangat gelisah dengan penahanan mereka dan ingin segera urusan kereta selesai dan bisa langsung menuju ke Kosovo, tempat tugas mereka.

dibalik masalah serius yang ditampilkan, adegan komedi pun bermunculan dalam film ini, dan kebanyakan penuh sindiran. salah satunya penggambaran pengurusan surat jalan yang hilang hingga ke pemerintah Rumania. ternyata laporan-laporan kehilangan surat tersebut tak pernah sampai dikarenakan kantor salah satu menteri selalu kosong dan jelas ada putusnya komunikasi disini. kemudian penggambaran masyarakat kota tersebut yang beragam, mulai dari yang sangat meng-agung-agung-kan Amerika sebagai negara paling hebat (seperti sang walikota) hingga yang sangat membenci Amerika dan memanfaatkan keberadaan sementara tentara Amerika itu dengan menggelar tuntutan kemiskinan mereka.

film ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk nonton ketika festival. tapi sayangnya, tidak ada sensor untuk film ini sehingga adegan-adegan yang cukup vulgar mendapat posisi aman disini. maklum kali ya kalo film-film festival biasanya gak masuk badan sensor terlebih dahulu.

trims sebelumnya (sekali lagi) untuk Mika, sudah mau diajak nonton dan pulang malem-malem. jalan dari Harmoni sampe Monas jam 11 malem  (soalnya bis dan angkot udah gak lewat jam segitu, jadinya terpaksa jalan. sepi dan serem bangedt tau di sepanjang Jl. Merdeka :(), hingga ketemu supir taxi baik hati yang mau nganterin sampe Ciputat. jangan kapok ya Mika, kapan-kapan kita nonton film festival lagi, tapi dengan catatan JANGAN AMBIL JADWAL FILM MALAM HARI kalo engga mau pulang kemaleman. :mrgreen:

Blogger, Maukah Kita Saling Menjaga?

Dunia maya adalah dunia yang sangat mencekam. bahkan, maaf kalau saya berlebihan, ia lebih kejam daripada dunia rimba sekalipun. dalam dunia ini kita bebas menjadi apapun yang kita mau. kita bebas berperan sebagai apapun. tiada yang melarang, tiada yang mengawasi.

9ee980a1f3bdaeec9077d193a0854db8

saya menulis ini karena saya baru saja membaca sebuah novel karya Jeffery Deaver yang berjudul ‘THE BLUE NOWHERE’ atau ‘DUNIA MAYA’ dalam bahasa Indonesia. novel ini merupakan pemberian dari seorang teman blogger yang sedang menempuh S2 Ilmu Komputer di Jogja (sebelumnya trims banyak sudah menyengajakan diri mengirim novel ini ya, Rif). novel ini menceritakan tentang seorang tahanan yang merupakan seorang hacker bernama Wyatt E. Gillette yang membantu tim dari kepolisian untuk memburu pelaku dari kasus pembunuhan berantai di California. pelaku tersebut ialah cracker (sebutan untuk orang yang menerobos situs tanpa izin dan melakukan pencurian data atau hal-hal perusakan lainnya) yang sudah tak bisa lagi membedakan mana dunia maya dan mana dunia nyata. karena telah terjebak inilah, ia menganggap sesuatu hal yang ada di dunia nyata sama seperti dunia maya. ia mencari tantangan untuk membunuh orang-orang yang dianggapnya sulit untuk dilumpuhkan. karena setelah membunuh, ia merasa puas dan point games-nya bertambah. ya, ia menganggap pembunuhan ini hanyalah permainan yang bisa membuatnya bertambah point dan mendapat peringkat pertama.

yang membuat saya ngeri dari novel ini ialah, kelakuan si-cracker yang kemudian diketahui bernama Jon P. Holloway, dalam melakukan aksinya menyelundupkan sebuah program ke dalam PC atau laptop calon korbannya dan berhasil menyadap apapun dari sana dengan program tsb. ia bisa tahu apa isi email, hasil chat, bahkan data dari komputer calon korban sendiri. ia bisa tahu segalanya, bahkan bisa menyadap hubungan telekomunikasi yang dilakukan calon korban. sehingga suatu saat ia bisa menjelma menjadi siapapun yang dikenali korban dan bisa saja membunuhnya. ia tidak ingin mengambil harta, namun hanya ingin membunuh untuk mendapatkan point. sungguh seorang psikopat dan juga sociopat.

penjelmaan diri menjadi orang lain ini disebut social engineering atau REKAYASA SOSIAL. sama seperti di dunia maya, siapa-pun bisa menjadi apa-pun. namun jika itu terjadi di dunia nyata, wuih saya jamin akan mengerikan. sebab, pernah saya menemukan orang seperti ini si dunia maya, meskipun orang yang dimaksud bukan hacker maupun cracker, namun segala jenis perekayasaan apapun jelas mengerikan.

begitulah teman-teman blogger. mungkin sebagian dari kita sedikit banyak menginformasikan hal-hal yang bersifat pribadi, siapa nama asli kita, dimana kita sekolah atau bekerja, apa saja yang kita lakukan di dunia nyata, dll. dan mungkin ada juga sebagian dari kita yang  rapat-rapat menyembunyikan identitas diri. saya pikir, apapun yang kita lakukan itu merupakan hak kita di dunia maya. mau jadi apapun, tidak ada yang melarang. mau jadi hacker, blogger, atau si-ahli SEO pun gak masalah. asal saja, jangan lakukan hal-hal yang lebih dari itu. jangan lakukan tindakan kriminal atau asusila lainnya, apalagi jika melakukan tindakan tersebut terhadap orang lain. jelas mengerikan dan membahayakan.

so, blogger, maukah kita saling menjaga di dunia maya ini? 🙂

penilaian novel:

novel ini merupakan jenis novel detektive, thriller, dan sedikit misteri. namun jangan lupa juga satu hal yakni novel ini juga merupakan jenis novel scientific, jadi tak heran jika ketika kita membacanya begitu banyak istilah komputer yang ditawarkan penulisnya. istilah-istilah komputer ini juga dijelaskan cukup detail sehingga memudahkan para pembaca yang berasal dari kalangan awam.

Blogger Award Community

wew… setelah penat2 kemarin abis dari kampung jajahan di Ciputat dan sekitarnya, saya dapat kejutan lagi. saya dapat Blogger Award Community dari kang Casrudi yang merupakan terusan award dari kang Acrom. bisa lihat award yang dimaksud dibawah ini :mrgreen:

Blogger-Award-Comunityuntuk award ini, gak ada persyaratan apa-pun. jadinya bebas aja nih aku mau kasih ke siapa-pun. umm, gimana yah ngasihnya?? *mikir mode: on* oh iya, sekalian aku buatin masakan deh, sekalian aku ajak makan teman2 yg dapet award. kebetulan aku suka cumi-cumi…jadi silahkan menikmati hasil masakan aku yg dinamakan OSENG-OSENG CUMI CABE IJO. :mrgreen:

P1240001

sambil lesehan dan makan masakan halal dan enak ini, aku umumin, mau ngasih award ini ke:

Guskar, Bundo, Bunda, kawanlama95, om tukang poto, mas muam, finda, topa, om kojeng, mba nenyok, irfan, om NH 18, mamah aline, dan umm… sapa lagi ya? aduh, buat semuanya juga deh… hehe. yuk mari makan masakan dila semuanya. 😀

Malang Bag. 8: Pulang (Tamat)

postingan terkait sebelumnya: Malang Bag.1: Keberangkatan, Malang Bag. 2: Tur Kampus, Malang Bag. 3: Workshop, Malang Bag. 4: Wisata, Malang Bag. 6: Sarang Aktivis, Malang Bag. 6: Ngarung, Malang Bag. 7: Bromo-Tengger-Semeru.

***

ke Jakarta aku kan kembali… walaupun apa yang kan terjadi (Koes Ploes)

P1100010setelah wisata ke Bromo (7/11/09) kami langsung melesat ke Djuanda, SBY. lelah juga kami berada di dalam mobil travel. selain itu terasa panas pula. kota di luar Malang memang sangat menyengat, sama seperti Jakarta dan sekitarnya. saya semakin tidak tega meninggalkan kota dingin itu. rasanya ingin sekali memiliki rumah dan berdomisili disana. hmm, jadi ingat teman bertanya ketika itu, ‘fadhil mau dapet orang Malang?’ hehe…

yang jelas saya akan merasa rindu sekali dengan suasana dingin kota Malang yang mungkin tidak sedingin dulu karena efek global warming.

sesampai di SUHAT waktu telah menunjukkan 15.00, berarti sudah lebih dari satu jam perjalanan saya dari Djuanda. lantas saya langsung melesat bersama DAMRI sampai Bekasi, setelah itu menyewa taksi sampai rumah. hmm, menyenangkan bisa kembali berada di rumah, tapi ternyata panasnya luar biasa menyengat. sampai artikel ini ditulis saya merasa berada di gurun pasir (hehe lebay bener yak). phu-phu, semoga saya bisa hijrah ke sebuah daerah impian saya seperti Malang contohnya. Amin. :mrgreen: