Mendapat kesempatan belajar di Inggris, pastinya ialah merupakan suatu anugrah yang luar biasa. Akan banyak hal baru yang bisa didapat sebagai seorang Asia khususnya warga Negara Indonesia yang masih termasuk golongan dunia ketiga. Tidak ada motivasi khusus kecuali ingin melihat dan mempelajari budaya Inggris yang juga merupakan salah satu Negara paling berjaya di Eropa.
Impian merasakan bagaimana pijakan tanah di Inggris sudah terbersit dalam benak semenjak SMP. Ketika itu, ya seperti kebanyakan remaja lainnya, saya sangat mengidolakan West Life, sebuah boy band asal Irlandia. Ya memang, band tsb berasal dari Irlandia. Tapi tetap saja membuat saya menjadi tahu tentang Inggris. Dan saya berhasil memimpikannya, membayangkannya. Seperti apa Negara yang sekarang tengah dipimpin oleh seorang wanita kuat yang disebut sebagai Ratu itu. seperti apa Istana Buckingham yang menjadi bahan omongan orang-orang kecil disini. Seperti apa besarnya jam Big Ben. Seperti apa stasiun yang menjadi tempat syuting film Harry Potter dengan peron ¾-nya yang terkenal. Seperti apa dan seperti apa?
Apalagi ketika saat itu pula (SMP) saya mulai belajar nonton bola dan mulai menyukai beberapa liga seperti Lega Calcio Seri A dan Permier League. Meski fanatisme terhadap bola tidak bertahan hingga sekarang (kecuali saat World Cup tiba) tapi cukup membuat saya tergoda untuk tahu lebih banyak soal tanah Eropa. Yang saya ingin lihat ialah bagaimana suasana menonton bola langsung di stadionnya. Bagaimana tampang stadion Old Trafford dengan kemeriahan para supporter dan apiknya tendangan-tendangan cantik para pemainnya. Ah, jadi teringat film Green Street Hooligans yang diperankan Elijah Wood.
Dan sekarang mimpi ingin pergi kesana semakin menjadi. Apalagi sejak ‘dipanas-panasin’ oleh salah seorang pegawai yang bekerja di DAAD Jakarta. Ditambah seorang teman volunteer di kantor ialah lulusan master Petroleum Legal dari Dundee University di Scotland, England. Jadi semakin penasaran-lah saya dengan Inggris. Saya selalu menggali informasi dari teman saya itu tentang bagaimana Inggris dan orang-orangnya.
Ya, sekarang mungkin masih mimpi, tapi suatu saat, pasti bisa menjadi nyata. Tanah Inggris ialah tanah yang diciptakan Allah juga. Tanah Orang Islam juga. Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah memang berkehendak. Sehingga setiap saat pergi, saya selalu membawa mimpi itu sebisa mungkin. Ketika saya berada di terminal Blok M, saya membayangkan sedang berada di Subway di London (London Tube).
Dan ketika saya berjalan-jalan dengan Trans Jakarta (Busway) saya membayangkan berada di pusat kota London dengan segala hiruk pikuknya. Ketika saya membawa tas yang berat dengan buku-buku saya pun membayangkan saya tengah menempuh perjalanan menuju universitas negeri tempat menuntut Ilmu di London sana. Hingga ketika saya memasuki masjid, saya membayangkan saya tengah berada di tengah-tengah London Central Mosque and The Islamic Cultural Center dan siap berbaur dengan para muslim dari berbagai dunia yang tengah berada di London. Hmm, sungguh menyenangkan jika mimpi tidak hanya dijadikan mimpi semata, namun dibayangkan dan akhirnya menjadi nyata.
Dan akan bertambah bahagia lagi, jika suami saya nanti ialah laki-laki muslim Indonesia yang sangat suka petualang dan haus ilmu pengetahuan dan wawasan. Mungkin ia seorang ahli Geologi yang memimpikan bertemu dengan founding father Geologi dunia seperti James Hutton atau William Smith (bukan Will Smith ya :mrgreen:). Sehingga ia rela dan mau berkunjung (saya kudu diajak pastinya kalo dia jalan-jalan. :mrgreen:) ke negara asal kedua ilmuwan tersebut yakni: INGGRIS. Menyenangkan berbagi ilmu pengetahuan dengan orang yang juga suka dengan ilmu dan wawasan dan ambisius dengan mimpi-mimpi. Hehe, kok jadi ngomongin ini. tak apa, mimpi itu memang harus ditulis. Ya toh?
Hehehehe, sepakat Dhila, awalnya memang sebuah mimpi, tapi insyaALLAH dengan semangat, keyakinan dan kegigihan untuk bisa meraihnya, insyaALLAH suatu saat bisa menjadi kenyataan, amiin…
Tapi sayangnya mimpi saya untuk bisa menginjakkan kaki di negeri sakura sana sudah semakin meredup Dhil, seperti telah menguap, pelan-pelan menghilang bagaikan siang yg tertelan malam hiksz…Entahlah banyak sekali faktor yg membuat saat ini mimpi seolah tinggal sebuah mimpi…
kenapa mba?? kok meredup…?
wah rita mau ke jepang neeh, jangan redup lagi niatnya. gimana kalo kita sama2 ke jepang tapi jepang yang di sumitmas ajah ? kan banyak orang jepang disana. angap aja jepang beneran. he he he
Jepang yg di Summitmas yg di sebelahnya menara sudirman?? yah kalo itu sih cuma dua gedung dari kantor aku kak:). Nah itu dia, terkadang suka ingin ikutin pameran2 yg ada di situ aja gak pernah kesampean kak…gara2 mencari sesuap nasi jadi begini deh:)
wah emang harus punya mimpi dulu, aku aja dulu sempet pengen banget jalan2 ke berbagai tempat Alhamdulillah mimpi itu udah jadi kenyataan. dan sekarang sedang mimpi lagi pegen punya rumah sendiri, dan banyak dah nanti ga cukup nulis disini
wew… ada kisah sukses gara2 mimpi disini… semangat bermimpi!! dan tentu mewujudkannya. 🙂
coba baja di postinganku judulnya maya menjadi nyata. itukan juga cuma mimpi doank akhirnya terwujud
wah dila punya cita2 ke eropa juga ya?! sama dunk sama gw, gw juga mau ke eropa, tp jd backpacker aja.. hehehe. nanti bareng ya ke sananya. 😀
Kanglurik mau nyiapin bahasanya dulu mbak… Biar nggak glagepan kalo ngomong enggres
Dhilaaa…, kelak itu bukan lagi mimpi, dalam sekejap dhila akan berada di hiruk pikuk kota London itu.. dan bayangan tentang pendamping hidupmu, InsyaAllah dhila.. pria itu sedang melangkah menujumu, sekarang.. amiin ya Rabbana
bunda doakan dengan tulus ikhlas utk anak bunda tersayang yg bernama Dila ini, agar Allah swt memudahkan dan mengabulkan mimpi2 Dila .
Semangat terus Dila, dalam mewujudkan mimpi, kita memang harus punya mimpi, dan berusaha utk merealisasikannya.
Salam.
menurut saya, mimpi mmg harus dituliskan.krn begitu kita membacanya lagi akan menimbulkan satu motivasi yg hebat untuk dapat mewujudkan mimpi itu. ke inggris yg bisa ditempuh dlm beberapa jam, tentu bukan mimpi yg muluk dhil..
bagaimana cara bisa ke sana, percaya saja kepada gusti Allah, krn DIA sangat tahu dan paham akan keinginan dan cita2 dhila, salah satu makhluk yg sangat dicintaiNYA.
BUKAN SEKEDAR MIMPI…..
KUNJUNGAN DOANG.. 😀
insya Allah
Semangat terus, saya support dengan doa, semoga berhasil yang diimpikan.
hualah. . . aku doain kak fathul bs ksna mlnjtkan skolahx. . .amin. .impianku apa yah ? gada seh. . .met pagi kak
Jeng… Mimpiin iggris ya? Hi.hi.
Jangan lupa jeng, kalo beneeran nyampe sana jangan lupa sama yang masih setia di dunia ketiga. Jangan lupa juga buah tangannya… 🙂
Salam, 🙂
betul dhil…..
kalo dhila pengen ke Inggris… aku pengen ke Jepang…. ^____^
Yang penting semangat,
ikhtiar..usaha dan doa..
keep blogging
semoga mimpinya tercapai. amiin…
dan banyak hal-hal besar berawal dari sebuah mimpi.
saya pun punya seorang kawan, yang menempelkan gambar kota-kota eropa di dinding kamarnya, katanya buat sugesti untuk terus berusaha biar bisa ke sana.
Salam Takzim
Wah, manstab nih mbak Dhila akan belajar di Ingris sebagai realisasi dari mimpi yang terbersit oleh west life. Semoga semua diberikan kemudahan oleh Sang Pemberi Petunjuk
Salam Takzim Batavusqu
Iya nich, kenapa belakangan ini saya sering mimpi yach, ^_^…V kadang jorok kadang jorok kadang jorok, hahaha
lha kan bumi dan langit bisa dicapai dengan mimpi kok
ayo semangat mimpinya tapi jangan keterusan tidurnya perlu kerja keras lagi
kalau ke inggris jangan lupa nonton liga ingriss ya
Wih,
keren keren!
Hebat doooong 🙂 🙂 🙂
Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu ,
__– ucap Bang Arai, edensor –_
setelah bermimpi, satu hal yang perlu dilakukan setelahnya. percaya dan meyakininya….
*saya juga suka mimpi dan berkhayal. walaupun kadang-kadang orang bilang “mimpi mulu!”. mimpi mah jalan terus, lanjut!
jangan berhenti sebagai mimpi, wujudkan ya. semoga mimpi itu menjadi kenyataan
Dil, salam sama michael carrick ya !… 😆
Semoga terkabul segala cita2nya… (Amin)
Semangat mba Dhila, saya juga sedang berjuang untuk mengejar mimpi saya, jadi semakin termotivasi nih >_<v
Semangat ayo berjuang…
Tidak ada salahnya bermimpi terlebih dahulu, salah seorang proklamator Negeri ini pernah berucap “gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang dilangit”, cuma kudu hati-hati mbak, ntar kebablasan kalau nggak kesampaian bisa senewen loh..:becanda:
setuju..cita-cita harus setinggi langit…….kita ga akan pernah tahu cita-cita itu akan terwujud, yang penting berusaha…
Hohoho…
pantes kemarin bikin blog yagn bahasa inggris. Saya ada juga seh, untuk belajar bahasa inggris juga, coz juga lagi pengin ngejar beasiswa. Sayang, isinya acak kadut, jadi nggak pede buat tukeran
Ping balik: British Council Indonesia - NOW 60 » Blog Archive » Ini dia tulisan peserta