di FATHULLAH…

“disini ci2 nemuin saudara2 yang bikin semangat lageeeee smuanya dihadapin bareng2 walopun masih kyk naq kcil tp cara kalian menghadapi masalah bikin aq percaya kalian adalah pilihan2 Allah .Semangat y…saudaraku! sapa tau qt ketemu d surga Amiiin ngomong2 k surganya ndiri-ndiri pa janjian di Fathullah he3x”
Testimony diatas ditulis oleh salah seorang sahabat saya, Rose Febrian C, di Komda FAH. Agak mengharukan sekaligus lucu juga membacanya. Apalagi ketika dia menawarkan apakah kita akan janjian ngumpul di Fathullah untuk pergi ke surga? Hmm…Sebenarnya, apa yang ditawarkan sahabat saya itu benar adanya. Kita bisa menjadikan Fathullah (Masjid UIN Ciputat) sebagai tempat janjian untuk pergi ke surga. Sebenarnya bukan Cuma Fathullah saja. Disini saya menjadikan nama FATHULLAH sebagai perwakilan sebuah rumah Allah (dimana saja) yang bernama MASJID.

Ya, Fathullah memang tempat janjian yang pas untuk pergi ke surga. Karena disana ialah tempat favorite bagi ummat Islam untuk beribadah dengan apa-apa yang Allah perintahkan. Ya, pasti kita sudah tau apa fungsi masjid itu. Fungsinya, sudah jelas sekali, yakni sebagai tempat sholat fardhu berjama’ah, mengkaji dan berdiskusi tentang ilmu-ilmuNya, tempat membaca Al-Qur’an dan mengkajinya, dsb. Apalagi pada zaman Rasulullah SAW dulu, masjid berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Disana dibicarakan tak hanya soal agama, melainkan urusan Negara, pemerintahan, juga ummat. Ya, masjid memang tidak pernah mati untuk urusan kebaikan. Maka kenapa saya bilang, tepat sekali jika Cici (panggilan Rose) menawarkan kita janjian ke surga di Fathullah. Hmm…

Ya Allah, entah nanti diriku berada di lubang kubur yang mana; taman surgakah atau lubang neraka? Entah nanti diriku berbaring di tanah yang mana; yang adem dan nyamankah atau yang panas dan membakar? Entah nanti diriku dipeluk oleh tanah yang mana; yang rindu kepadaku karena kebaikanku atau yang murka akan banyaknya keburukanku? Entah nanti diriku akan didatangi oleh penjaga kubur yang mana; yang berseri-seri atau yang menakutkan? Entah nanti diriku akan dibangkitkan seperti apa; utuh dengan segala kesempurnaan seperti ketika di dunia ataukah dengan keadaan yang paling buruk?

Dan Ya ALLAH, NANTI AKU BERADA DI BARISAN YANG MANA; DI BARISAN ORANG-ORANG YANG INGKARKAH ATAU DI BARISAN RASULULLAH YANG TELAH SIAP MEMBAGI SYAFA’ATNYA UNTUKKU??

Sungguh—aku takut ketika aku masuk ke dalam barisan Rasulullah nanti, aku diusir dengan paksa karena keburukanku di dunia. Aku takut!!

Ya Rabbul izzati, jadikanlah Fathullah menjadi saksi atas kebaikan yang kami perbuat. Dan semoga segala keburukan dari kami, dibuangnya jauh dan tidak ditampakkan di yaumil akhir nanti. Aku malu!!

http://fadhilatulip.blogspot.com
Menjelang RAMADHAN, begitu indah.

Tinggalkan komentar